Pulau Kalimantan, yang dikenal sebagai bagian dari hutan hujan tropis terbesar di Asia Tenggara, merupakan rumah bagi berbagai spesies hewan endemik yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Sayangnya, seiring dengan meningkatnya deforestasi, ekspansi industri, dan perburuan liar, banyak dari spesies khas ini kini berada di ambang kepunahan.
Berikut beberapa hewan khas Kalimantan yang saat ini berstatus terancam punah dan membutuhkan perlindungan serius:
Orangutan Kalimantan adalah primata besar yang hanya hidup di pulau Kalimantan. Hewan ini dikenal cerdas dan memiliki hubungan erat secara genetik dengan manusia.
Status konservasi: Sangat Terancam Punah (Critically Endangered)
Ancaman utama: Penggundulan hutan, konversi lahan menjadi perkebunan sawit, dan perburuan ilegal.
Fakta unik: Orangutan memiliki masa hidup hingga 50 tahun dan terkenal karena kemampuan menggunakan alat.
Bekantan atau monyet belanda dikenal dengan hidungnya yang besar dan unik, serta bulu berwarna cokelat kemerahan.
Status konservasi: Terancam Punah (Endangered)
Habitat: Hutan mangrove dan hutan rawa di Kalimantan.
Ancaman utama: Perusakan habitat pesisir dan perburuan.
Fakta unik: Bekantan adalah hewan pemalu dan sangat tergantung pada ekosistem rawa yang bersih.
Subspesies macan dahan ini hanya ditemukan di pulau Kalimantan dan Sumatra.
Status konservasi: Rentan (Vulnerable), beberapa populasi lokal terancam punah.
Ancaman utama: Hilangnya habitat dan perburuan untuk perdagangan kulit dan bagian tubuh.
Fakta unik: Meskipun bertubuh sedang, macan dahan memiliki taring terpanjang dibandingkan ukuran tengkoraknya di antara semua kucing besar.
Trenggiling adalah mamalia bersisik satu-satunya di dunia dan sangat terancam karena nilai ekonominya tinggi di pasar gelap.
Status konservasi: Sangat Terancam Punah (Critically Endangered)
Ancaman utama: Perdagangan ilegal dan permintaan pasar obat tradisional.
Fakta unik: Trenggiling dapat menggulung tubuhnya menjadi bola untuk pertahanan.
Sering disebut juga sebagai burung rangkong, enggang gading adalah burung dengan paruh besar berwarna gading dan suara khas yang nyaring.
Status konservasi: Sangat Terancam Punah (Critically Endangered)
Ancaman utama: Perburuan untuk diambil paruhnya, yang diperdagangkan secara ilegal.
Fakta unik: Paruhnya padat seperti gading, menjadikannya sasaran utama dalam perdagangan ilegal.
Berbagai upaya konservasi telah dilakukan oleh pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan komunitas lokal. Beberapa di antaranya meliputi:
Pendirian kawasan konservasi dan taman nasional seperti Taman Nasional Tanjung Puting, TN Sebangau, dan TN Kayan Mentarang.
Program rehabilitasi dan pelepasliaran hewan seperti pusat rehabilitasi orangutan.
Pendidikan lingkungan untuk masyarakat sekitar hutan.
Penerapan patroli hutan untuk mencegah perburuan liar.
Namun, tantangan seperti lemahnya penegakan hukum, konflik manusia-satwa liar, dan tekanan ekonomi masih menjadi hambatan besar dalam pelestarian spesies-spesies ini.
Kehilangan satwa endemik Kalimantan tidak hanya akan merusak keseimbangan ekosistem, tetapi juga berarti kehilangan identitas ekologis yang unik. Hewan-hewan ini adalah bagian dari kekayaan hayati bangsa dan memiliki peran penting dalam menjaga keanekaragaman hayati global.
Menjaga mereka tetap hidup adalah tanggung jawab bersama—pemerintah, masyarakat lokal, sektor swasta, dan kita semua sebagai warga dunia.
Hewan merupakan makhluk hidup yang memiliki beragam bentuk, ukuran, dan perilaku. Mereka memainkan peran penting…
Ikan arwana adalah salah satu jenis ikan hias air tawar paling populer di dunia. Dikenal…
Platypus (atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai platipus) adalah salah satu hewan paling unik dan…
Mamalia laut memainkan peran penting dalam kesehatan dan keseimbangan ekosistem laut di seluruh dunia. Dari…
Siapa sih fotografer Indonesia terkenal yang harus kamu kenal? Di artikel ini, kita akan membahas…
Banyak orang mengira bahwa memelihara hewan air hanya bisa dilakukan di akuarium besar atau di…